Tradisi lebaran dari ujung barat kalimantan.
Pukul 17.30. Sang surya mulai beranjak kembali ke persembunyiannya. Dari jendela dapur, tampak langit mulai dihiasi mega-mega, pertanda malam akan segera datang. Mengiringi suara riuh mamak yang sedang sibuk memasak lauk dari sudut dapur, di ruangan tengah aku sibuk menyiapkan sajian untuk berbuka. Sementara bapak dan Anzas sedang takjim mendengarkan radio, menunggu suara adzan magrib dari kotak persegi panjang dengan antena tersebut berbunyi – pertanda waktu berbuka. Akhirnya lima belas menit kemudian waktu yang dituggu-tunggu datang juga, segera aku, mamak, bapak, anzas dan juga usu (sebutan untuk paman bungsu) menyantap hidangan yang telah ku persiapkan sejak tadi sore. Hidangan berbuka yang sederhana namun terasa begitu nikmat untukku sebab sudah terlalu lama tidak merasakan suasana berbuka bersama dengan keluarga. Tidak memerlukan waktu yang lama, dalam hitungan sepuluh menit ubi goreng dan juga jus apel yang disajikan untuk berbuka langsung habis tak bersisa. Selesai berbuka dan...