EPILOG
Seperti apa kau memaknai cinta ? Luaskah ? Dalamkah ? atau hanya sebatas gairah dua anak muda yang dimabuk asmara ? Mencintai tidak pernah sederhana. Ia melibatkan segala hal yang pernah ada dalam hidupmu. Bersarang dalam jutaan rasa yang kadang tak sanggup kau beri nama tetapi justru tercurah dalam tindak nyata yang tidak seberapa. Manusia memang kadang senaif itu, seingkar itu pada kehendak hati sendiri. Kepada dia yang pertama kali membuatmu melihat sisi lain dunia ini, mungkin kau layak melayangkan sebuah ucapan terimakasih. Kau harus selalu ingat, dalam hidup yang tidak mudah, jatuh cinta adalah sebuah anugerah yang berlimpah. Meski memang tak bisa dipungkiri bahwa ia selalu berteman dengan yang namanya patah hati. Yang lebih sering membuatmu terpenjara dalam rasa sepi yang bertubi-tubi dan kadang membuatmu bersemangat memaki diri sendiri. Tak apa, memang begitulah adanya. Ia memang hadir untuk membuatmu bertanya sekian kali. Apa yang kulakukan benar ? Apa aku tidak b...