Candu dan Hal-hal yang Tak Kau Tahu
Malam menjatuhkanmu dari perut bulan, membawamu padaku menuju entah...
Matamu adalah hal yang membuatku tidak pernah bisa menjadi diriku sendiri. Ada sihir berkekuatan seluruh penyihir di dalamnya. Membuatku terseok dalam jurang pertanyaan tanpa ujung
Aku benci harus mengganti tidur malamku dengan percakapan menyebalkan bersama diri sendiri
Tentang bagaimana aku memaknaimu, menempatkanmu dalam hidupku yang sesak
Aku kerontang, menatapmu berlama-lama berarti menghentikan dahagaku sejenak
Membuatku, setidaknya, dapat bernapas sedikit panjang dan tersenyum lebih lama
Entah...
Dari segala penawar letih yang tersedia di dunia, aku menjatuhkan jiwaku yang sekarat pada matamu
Yang tidak menjanjikan apa-apa, kecuali lorong hitam yang berisi banyak hal tak terduga atau kehampaan yang lebih gila dari yang dapat kubayangkan sebelumnya
Aku sudah memilih jatuh sejak awal
Dengan kesadaran penuh, tanpa keraguan yang biasanya selalu membayangi hidupku
Denganmu aku kembali bersedia menjadi puing, kembali tak bersisa menjadi abu
Meski kadang kesadaran pahit menyergapku bertubi-tubi;
Kau telah membuatku sembuh dan kembali sekarat pada saat yang sama
Kini aku tak lagi benar-benar tau bedanya mengutuk dan bersyukur. Aku berada di antara keduanya
Komentar
Posting Komentar